Dulu, ibu-ibu bangga ketika masakannya dipuji. Sekarang? Bisa masak saja sudah dianggap prestasi—asal bahannya cukup. Karena harga naik, gaji tetap, dan anak-anak tetap lapar tiga kali sehari. Dan di tengah tekanan ini, sebagian rakyat menemukan “bahan masak cadangan”: Fomototo. Bukan untuk dimakan, tapi untuk menghibur perut dan pi